๐ KEAGUNGAN HAK SUAMI BERDASARKAN HADITS NABI ๐
Oleh :
Iffah Nabilah
Islam telah memberi keistimewaan kepada suami dengan haknya yang agung atas istrinya. Dan kewajiban bagi istri untuk memuliakan dan mentaati suaminya bukanlah kehinaan dirinya melainkan kemulian baginya untuk mendapatkan cinta suaminya dan istana di surga Rabbnya.
Berikut beberapa hadits tentang hal itu untuk kita semua renungkan dan amalkan!
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda :
๐ (( ุฅِุฐَุง ุตََّูุชِ ุงูู َุฑْุฃَุฉُ ุฎَู ْุณََูุง َู ุตَุงู َุชْ ุดَْูุฑََูุง َูุญَِูุธَุชْ َููุฑْุฌََูุง َูุฃَุทَุงุนَุชْ ุฒَْูุฌََูุง َِْููู ََููุง ุงُุฏْุฎُِْูู ุงูุฌََّูุฉَ ู ِْู ุฃَِّู ุฃَุจَْูุงุจِ ุงูุฌََّูุฉِ ุดِุฆْุชِ ))
"Apabila wanita sholat 5 waktu, puasa ramadhan, menjaga farjinya dan mentaati suaminya akan dikatakan padanya, 'masuklah ke surge dari pintu manapun yang engkau kehendaki'". (HR. Ahmad)
๐ (( َْูู ุตََูุญَ ِูุจَุดَุฑٍ ุฃَْู َูุณْุฌُุฏَ ِูุจَุดَุฑٍ َูุฃَู َุฑْุชُ ุงูู َุฑْุฃَุฉَ ุฃَْู ุชَุณْุฌُุฏَ ِูุฒَْูุฌَِูุง ِูุนِุธَู ِ ุญَِِّูู ุนَََْูููุง ))
"Seandainya boleh bagi manusia untuk sujud pada manusia niscaya aku perintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya karena besarnya haknya atas istrinya" (HR Ahmad 3/158).
๐ (( ุงَْูู َุฑْุฃَุฉُ َูุง ุชُุคَุฏِّْู ุญََّู ุงَِّููู ุญَุชَّู ุชُุคَุฏِّْู ุญََّู ุฒَْูุฌَِูุง )) ุฑูุงู ุงูุทุจุฑุงูู (5/5.84) ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู ูู ุงูุตุญูุญุฉ
"Seorang wanita belumlah menunaikan hak Allah sampai menunaikan hak suaminya". (HR. Thobroni dan dishahihkan Albani)
๐ (( َูุงْูุธُุฑِْู ุฃََْูู ุฃَْูุชِ ู ُِْูู ุฅَِّูู َุง َُูู ุฌََّูุชَِู َู َูุงุฑَِู ))
"Maka lihatlah, bagaimanakah posisimu dihadapan suamimu, sesungguhnya ia adalah surgamu dan nerakamu" (Shahihut Targhib 1933)
❓Seorang wanita bertanya kepada seorang syaikh, "Wahai syaikh, sebelum menikah aku adalah pemudi yang rajin puasa dan sholat malam … aku menemukan kelezatan Al-Qur'an dan sekarang aku kehilangan manisnya ketaatan".
Syaikh itu menjawab, "Baiklah, bagaimana perhatianmu pada suamimu?"
Sang wanita berkata : "Wahai syaikh, aku bertanya padamu tentang sholat, puasa, dan manisnya ketaatan, tapi engkau malah bertanya tentang suamiku ?!"
Syaikh menjawab :"Iya saudariku, kenapa sebagian wanita tidak mendapatkan manisnya iman, lezatnya ketaatan dan pengaruh ibadah?
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
menjawab :
"Dan wanita tidak mendapati manisnya iman sampai ia menunaikan hak suaminya". (Shahih Targhib 1939)
๐ Sumber : Huququ Zaujaini Karya Syaikh Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili
Semoga Bermanfaat
✍๐ป Telah dikoreksi oleh :
Al-Ustรขdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi
ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
๐ ~~~ {MDAF Akhwat} ~~~ ๐
๐ Twitter : http://bit.ly/2fZnl5z
๐ป Facebook : http://bit.ly/2fZqvX1
๐ฎTelegram : http://bit.ly/2ektEAg
๐ Website : artikel.alfurqongresik.com
-
๐ฎ Telegram : http://bit.ly/LenteraDakwah
๐ Website : abiubaidah.com
♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
๐ Grup WA & TG : Dakwah Islam
๐ TG Channel : @DakwahAkhawat
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. ุขู َِูู.
No comments:
Post a Comment